Minggu, 27 Maret 2011

Makalah "KEARIFAN BUDAYA DAERAH MENDUKUNG KETAHANAN NASIONAL"

KEARIFAN BUDAYA DAERAH MENDUKUNG KETAHANAN NASIONAL

                                            Nama           :   Hanggara Putra
                                            NPM            :   17110371
                                            Kelas           :   4 KA 28
                                            Jurusan        :    Sistem Informasi
                                            Fakultas       :    Ilmu Komputer


Universitas Gunadarma
 


Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Tugas :
Kearifan Budaya Daerah Mendukung Ketahanan Nasional

Kelas : 4 KA28
Tanggal Penyerahan Tugas : 25 Maret 2011

PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri tanpa
meniru atau mengutip dari tim/pihak lain.



Jakarta, 25 Maret 2011



(Hanggara Putra)



Program Sarjana S1-Sistim Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA


DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………   1
SURAT PERNYATAAN …………………………………………………..    2
DAFTAR ISI .……………………………………………………………….  3
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………….    4
1.1 LATAR BELAKANG….……………………………………………….   4
1.2 TUJUAN ………………………………………………………………..   5
1.3 SASARAN ………………………………………………………………  5
BAB 2 PERMASALAHAN.………………………………………………...  6
2.1 STRENGTH (KEKUATAN) …………………………………………..   6
2.2 WEAKNESS (KELEMAHAN………………………………………..     6
2.3 OPPORTUNITIES (PELUANG) ……………………………………...   7
2.3 THREAT (TANTANGAN) ……………………………………………   7
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………….    8
3.1 KESIMPULAN ……………….………………………………………..   8
3.2 REKOMENDASI……………………………………………………….  8
3.3 REFERENSI ……………………………………………………………  9


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara berdampingan, saling mengisi satu sama lain, dan ataupun berjalan secara paralel. Misalnya kebudayaan kraton atau kerajaan yang berdiri sejalan secara paralel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat tertentu.
Dalam konteks kekinian dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat modern dapat berjalan paralel dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu meramu yang hidup jauh terpencil. Hubungan-hubungan antar kebudayaan tersebut dapat berjalan terjalin dalam bingkai ”Bhinneka Tunggal Ika” , dimana bisa kita maknai bahwa konteks keanekaragamannya bukan hanya mengacu kepada keanekaragaman kelompok sukubangsa semata namun kepada konteks kebudayaan.
“ Didasari pula bahwa dengan jumlah kelompok sukubangsa kurang lebih 700’an sukubangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang beragam, serta keragaman agamanya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang sesungguhnya adalah rapuh.”

2. TUJUAN
  • Mengerjakan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
  • Memperkenalkan dan menyadarkan para generasi muda bahwa budaya lokal dapat mendukung ketahanan nasional.
  • Memberikan bahan pembelajaran yang berguna kepada para pembaca.

3. SASARAN
Dalam konteks ini proses penyeragaman kebudayaan oleh pemerintah kemudian menyebabkan kebudayaan yang berkembang di masyarakat, termasuk didalam kebudayaan kelompok suku bangsa asli dan kelompok marginal, menjadi terbelakang dan tersudut. Oleh karena itu kita wajib memperkenalkan kepada generasi muda agar mereka tetap dapat melestarikannya hingga terbentuk ketahanan nasional. Salah satunya dengan cara memasukkan ilmu budaya dasar dalam kurikulum pendidikan di indonesia.



BAB II
PERMASALAHAN

Didasari dengan banyaknya jumlah kelompok suku bangsa yang kurang lebih sekitar 700’an suku bangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang beragam, serta keragaman agamanya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang sesungguhnya “rapuh”. Rapuh dalam artian dengan keragaman perbedaan yang dimilikinya maka potensi konflik yang dipunyainya juga akan semakin tajam.
Sesungguhnya peran pemerintah dalam konteks menjaga keanekaragaman
kebudayaan adalah sangat penting. Dalam konteks ini pemerintah berfungsi sebagai pengayom dan pelindung bagi warganya, sekaligus sebagai penjaga tata hubungan interaksi antar kelompok-kelompok kebudayaan yang ada di Indonesia. Namun sayangnya pemerintah yang kita anggap sebagai pengayom dan pelindung, di lain sisi ternyata tidak mampu untuk memberikan ruang yang cukup bagi semua kelompok-kelompok yang hidup di Indonesia.
Keberadaan kebudayaan nasional sesungguhnya adalah suatu konsep yang sifatnya umum dan biasa ada dalam konteks sejarah negara modern dimana ia digunakan oleh negara untuk memperkuat rasa kebersamaan masyarakatnya yang beragam dan berasal dari latar belakang kebudayaan yang berbeda. Akan tetapi dalam perjalanannya, pemerintah kemudian memperkuat batas-batas kebudayaan nasionalnya dengan menggunakan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, dan militer yang dimilikinya.
Dengan demikian, adapula untuk pada permasalahan ini penulis menambahkan analisis SWOT yang terdiri dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Tantangan).


1. Strengths ( Kekuatan )

Kekayaan kebudayaan akan banyak berkaitan dengan produk-produk kebudayaan yang berkaitan 3 wujud kebudayaan yaitu :
  • Pengetahuan budaya,
Pengetahuan budaya akan berisi tentang simbol-simbol pengetahuan yang digunakan oleh masyarakat pemiliknya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungannya. Pengetahuan budaya biasanya akan berwujud nilai-nilai budaya suku bangsa dan nilai budaya bangsa Indonesia, dimana didalamnya berisi kearifan-kearifan lokal kebudayaan lokal dan suku bangsa setempat.
  • Perilaku budaya atau praktek-praktek budaya yang masih berlaku,
Tradisi, gaya hidup, sistem nilai, dan sistem kepercayaan tradisional yang masih berlaku di dalam masyarakat yang bernilai baik seharusnya tetap dilestarikan.
  • Produk fisik kebudayaan yang berwujud artefak atau banguna,
Dalam artefak budaya, kearifan lokal bangsa Indonesia diwujudkan dalam karya-karya seni rupa atau benda budaya (cagar budaya).

2. Weaknesses (Kelemahan)
  • Para generasi muda kurang mengenal kebudayaan lokal, sehingga mereka lebih menyukai budaya asing.
  • Pemerintah tidak memberikan ruang bagi kelompok-kelompok sukubangsa asli minoritas untuk berkembang sesuai dengan kebudayaannya.
  • Pemerintah memperkuat batas-batas kebudayaan nasionalnya dengan menggunakan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, dan militer yang dimilikinya. Harusnya budaya lokal juga dapat dijaadikan senjata untuk memperkuat ketahanan nasional dari dalam diri bangsa indonesia.

3. Opportunities (Peluang)
  • Meningkatkan kualitas hidup bangsa indonesia.
  • Dengan kearifan budaya lokal kita yang telah terkenal oleh dunia, maka kita dapat mengikuti laju peradaban dunia.
  • Dapat meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat dengan penggabungan budaya asing tanpa harus meninggalkan budaya lokal.
  • Ketahanan nasional dapat terwujud dari dalam diri bangsa indonesia dengan kebudayaan kita yang beranekaragam.
4. Threats (Tantangan)

Kebudayaan-kebudayaan kelompok sukubangsa minoritas telah tergantikan oleh kebudayaan daerah dominant setempat, sehingga membuat kebudayaan kelompok suku bangsa asli minoritas menjadi tersingkir.
Tantangannya adalah bagaiman cara memperkuat rasa kebersamaan bangsa indonesia dengan budaya lokal yang beragam, walaupun kita berasal dari latar belakang kebudayaan yang berbeda. Sehingga hubungan antar kebudayaan kita dapat berjalan terjalin tetap dalam bingkai ”Bhinneka Tunggal Ika”.



BAB III
KESIMPULAN dan REKOMENDASI

  1. KESIMPULAN
Sesungguhnya indonesia memiliki kekayaan budaya lokal yang sangat beranekaragam. Pengetahuan budaya indonesia contohnya, dapat berwujud dalam nilai-nilai budaya suku bangsa dan nilai budaya bangsa Indonesia, dimana didalamnya berisi kearifan-kearifan kebudayaan lokal dan suku bangsa setempat.
Kearifan lokal tersebut berupa nilai-nilai budaya lokal yang tercerminkan dalam tradisi upacara-upacara tradisional dan karya seni kelompok suku bangsa dan masyarakat adat yang ada di nusantara. Sedangkan tingkah laku budaya berkaitan dengan tingkah laku atau tindakan-tindakan yang bersumber dari nilai-nilai budaya yang ada. Bentuk tingkah laku budaya tersebut bisa dirupakan dalam bentuk tingkah laku sehari-hari, pola interaksi, kegiatan subsisten masyarakat, dan sebagainya. Atau bisa kita sebut sebagai aktivitas budaya.
Dalam artefak budaya, kearifan lokal bangsa Indonesia diwujudkan dalam karya-karya seni rupa atau benda budaya (cagar budaya). Jika kita melihat penjelasan diatas maka sebenarnya kekayaan Indonesia mempunyai bentuk yang beragam. Tidak hanya beragam dari bentuknya namun juga menyangkut asalnya. Keragaman budaya adalah sesungguhnya kekayaan budaya bangsa Indonesia.
  1. REKOMENDASI
Memperkenalkan para generasi muda tentang kebudayaan lokal demi terwujudnya ketahanan nasional, Salah satunya dengan cara memasukkan ilmu tentang kebudayaan indonesia kedalm kurikulum pendidikan indonesia.
Pemerintah memberikan ruang dan mendukung kelompok-kelompok suku bangsa asli minoritas untuk berkembang sesuai dengan kebudayaannya. Menyadari bahwa kebudayaan lokal adalah kekuatan dan kekayaan bangsa indonesia. Kita wajib melestarikannya jangan sampai negara lain mengakuinya.

Referensi


Tugas Softskill BAB VI

BAB VI

MANUSIA & PENDERITAAN

  1. Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin.

  1. Siksaan

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohaani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikitis misalnya :
  1. Kebimbangan
  2. Kesepian
  3. Ketakutan

Sebab seseorang merasa ketakutan :
  1. Claustrophobia
  2. Agorophobia
  3. Gamang
  4. Kegelapan
  5. Kesakitan
  6. Kegagalan

  1. Kekalutan Mental

Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.

Gejala-gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental :
  1. Nampak pada jasmani
  2. Nampak pada kejiwaan

Tahapan-tahapan gangguan kejiwaan adalah :
  1. Gangguan kejiwaan Nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita.
  2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
  3. Kekalutan merupakan titik parah.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
  1. Kepribadian yang lemah.
  2. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma
  3. Cara pematanga batin yang salah

Proses-proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah :
  1. Positif : Survive dalam hidup
  2. Negatif : Trauma atau frustasi

Bentuk-bentuk frustasi :
  1. Agresi
  2. Regresi
  3. Fiksasi
  4. Proyeksi
  5. Identifikasi
  6. Narsisme
  7. Autisme

Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
  1. Kota-kota besar
  2. Anak-anak usia muda
  3. Wanita
  4. Orang yang tidak beragama
  5. Orang-orang yang terlalu mngejar materi

  1. Penderitaan dan Perjuangan

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia melainkan juga menderita. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.

  1. Penderitaan, Media Masa, dan Seniman

Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita.

  1. Penderitaan dan Sebab-Sebabnya

Bedasarkan sebab timbunya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
  1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia :
  • Perbuatan semena-mena kepada pembantu rumah tangga
  • Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak
  • Perbuatan buruk para pejabat zaman orde lama
  • Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan
  1. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan
  • Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan
  • Nabi Ayub mengalami siksaan tuhan, tetapi dengan sabar menerima cobaan ini
  • Tenggelamnya Fir’aun dilaut Merah

  1. Pengaruh Penderitaan

Sikap yang timbul pada orang yang mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif yaitu penyesalan karena tidak bahagia, sedangkan sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan.

Minggu, 20 Maret 2011

Tugas Softskill BAB V

BAB V

MANUSIA & KEINDAHAN


  1. Keindahan

Kata Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Keindahan adalah suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas.

Perbedaan keindahan menurut luasnya pengertian yaitu :
  1. Keindahan dalam arti luas.
  2. Keindahan dalam arti estetis murni.
  3. Keindahan dalam arti terbatas.

  1. Nilai Estetik

Nilai estetik adalah nilai suatu benda yang menyababkan menarik minat seseorang atau golongan. Nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri. Nilai digolongkan menjadi :
  1. Nilai Ekstrinsik
  2. Nilai Intrinsik

  1. Kontemplasi dan Ekstansi

Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
  1. Kontemplasi : dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
  2. Ekstansi : dasar dalam diri manusia untuk menyatakan,merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

  1. Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan ?

Alasan atau motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan :
  1. Tata nilai yang telah using.
  2. Kemerosotan zaman
  3. Penderitaan manusia
  4. Keagungan Tuhan.

  1. Keindahan Menurut Pandangan Romantik

Dalam buku An Essay On Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bias pernah selesai diperdebatkan. Meskipun kita menggunakan kata-kata penyair romantic john keats (1795 - 1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :
A Thing Of Beauty Is a Joy Forever its Loveliness Increases; it will Never Pass Into Nothingness (bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlaku ketiadaan).

  1. Renungan

Renungan berasal dari kata renung artinya diam-diam memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, yaitu :
  1. Teori Pengungkapan.
  2. Teori Metafisik.
  3. Teori Psikologis.

  1. Keserasian

Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kenabenar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsure perpanduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
  1. The Liang Gie mempunyai 2 teori, yaitu :
  1. Teori Objektif.
  2. Teori Subjektif.
  1. Teori Perimbangan
Teori Perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dahulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka.

Minggu, 13 Maret 2011

Tugas Softskill BAB IV

BAB IV

MANUSIA & CINTA KASIH


A.    Pengertian Cinta Kasih

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerdarminta, cinta adalah rasa sangat suka, saying, ataupun sangat tertarik hatinya. Kalau menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya Manajemen Cinta; Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih saying.

Cinta menurut Dr. Sarwono memiliki tiga unsur, yaitu :
1.      Keterikatan (Cinta Setia)
2.      Keintiman (Cinta Saudara)
3.      Kemesraan (Cinta Rayuan)

Cinta memiliki tiga tingkatan, yaitu :
1.      Tinggi (Allah dan Rasulnya dan berjihad dijalan Allah)
2.      Menengah (Orang Tua, Anak, Saudara, Istri/Suami, dan kerabat)
3.      Rebdah (Keluarga, harta, dan tempat tinggal)

Cinta tingkat rendah adalah cinta yang paling keji, hina, dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu ia adalah cinta rendahan, bentuknya beraneka ragam, misalnya :
1.      Cinta kepada thagut(syetan), selain Allah, dalam surat Al-Baqarah : Orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan Allah;
2.      Cinta berdasarkan hawa nafsu;
3.      Cinta lebih mengutamakan kecintaan kepada orang tua, anak, istri, perniagaan tempat tinggal;

Hikmah cinta adalah sangat besar, hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
1.      Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia.
2.      Bahwa fenomena cinta yang telah melekat didalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar didalam melestarikan lingkungan.
3.      Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama didalam kelanjutan hidup manusia.
4.      Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengingat yang paling kuat didalam hubungan antar anggota keluarga,kerukunan bermasyarakat.

B.     Cinta Menurut Ajaran Agama

1.      Cinta Diri (QS. Al-Adiyat, 100:8, QS. Fushilat, 41:49).
2.      Cinta kepada sesama manusia.
3.      Cinta seksual (QS. Ar-Rum, 30:21).
4.      Cinta kebapakan (QS. Maryam, 19:4-6, QS. Yusuf 12:84, QS. Hud, 11:45)
5.      Cinta kepada Allah (QS.Al-Imran, 3:31).
6.      Cinta kepada Rasul.

C.    Kasih Sayang

Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
1.      Orang Tua bersifat aktif, Anak bersifat pasif.
2.      Orang Tua bersifat pasif, Anak bersifat aktif.
3.      Orang Tua bersifat pasif, Anak bersifat pasif.
4.      Orang Tua bersifat aktif, Anak bersifat aktif.

D.    Kemesraan

Kemesraan adalah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih saying yang mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalan perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.

E.     Pemujaan

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama masing-masing, kepercayaan, kondisi, dan situasi.

F.     Belas Kasihan

Dalam surat yohanes ada 3 macam cinta, yaitu :
1.      Cinta Agape
2.      Cinta Philia
3.      Cinta Amor

G.    Cinta Kasih Erotis

Cinta kasih sering kali dicampur baurkan dengan pengalaman yag eksplosif berupa jatuh cinta, dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Dengan demikian maka bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka.

Minggu, 06 Maret 2011

Makalah "PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN"

PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN

                                            Nama           :   Hanggara Putra
                                            NPM            :   17110371
                                            Kelas           :   4 KA 28
                                            Jurusan        :    Sistem Informasi
                                            Fakultas       :    Ilmu Komputer


Universitas Gunadarma 


SURAT PERNYATAAN




Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama   : Hanggara Putra
NPM   : 17110371
Kelas   : 4KA28

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi dari mata kuliah yang bersangkutan.

            Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan penuh dengan kesadaran.





     Jakarta, Maret 2011




      ( Hanggara Putra )



DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………   1
SURAT PERNYATAAN …………………………………………………..    2
DAFTAR ISI .……………………………………………………………….  3
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………….    4
1.1 LATAR BELAKANG….……………………………………………….   4
1.2 TUJUAN ………………………………………………………………..   5
1.3 SASARAN ………………………………………………………………  5
BAB 2 PERMASALAHAN.………………………………………………...  6
2.1 STRENGTH (KEKUATAN) …………………………………………..   6
2.2 WEAKNESS (KELEMAHAN………………………………………..     6
2.3 OPPORTUNITIES (PELUANG) ……………………………………...   7
2.3 THREAT (TANTANGAN) ……………………………………………   7
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………….    8
3.1 KESIMPULAN ……………….………………………………………..   8
3.2 REKOMENDASI……………………………………………………….  8
3.3 REFERENSI ……………………………………………………………  9






BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Kebudayaan adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia dalam perkembangan sejarahnya. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari.

Kebudayaan selalu bersifat tertib, indah berfaedah, luhur, memberi rasa damai, senang, bahagia, dan sebagainya. Tokoh Nasional Ki Hajar Dewantara mendefinisikan kebudayaan sebagai kemenangan atau hasil perjuangan hidup, yakni perjuangannya terhadap 2 kekuatan yang kuat dan abadi, alam dan zaman. Kebudayaan tidak pernah mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus berganti-gantinya alam dan zaman.

Merambahnya budaya asing ke Indonesia melalui sarana multi media massa (elektronik, cetak) serta media dunia maya (internet) sangat mempengaruhi perkembangan budaya Indonesia. Dampak yang ditimbulkan ada yang bersifat positif dan ada yang negatif. Jika kebudayaan asing yang bersifat negatif memasuki sendi-sendi kehidupan bangsa, terutama para generasi muda tanpa diimbangi upaya pelestarian nilai-nilai budaya bangsa dikhawatirkan Bangsa Indonesia akan kehilangan jati diri sebagai bangsa. betapa pentingnya kita mencintai budaya ini dan mempertahankannya di tengah ancaman budaya barat.

  1. Tujuan
Dalam makalah yang saya buat ini diharapkan dapat menambah wawasan saya dan pembaca untuk dapat menentukan kepribadian yang baik dalam ruang lingkup budaya di sekitar kita.
Adapun tujuan makalah ini adalah mengetahui peran budaya dalam pembentukan kepribadian yang baik, mengetahui berbagai macam masalah tentang kebudayaan, mengetahui cara mengatasi permasalahan mengenai kebudayaan, serta dapat menambah wawasan tentang kebudayaan Indonesia dan menumbuhkan jiwa nasionalisme yang tinggi.
  
  1. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia tentang kebudayaan yang menjadi salah satu faktor dalam membangun kepribadian seseorang. Dikarenakan masyarakat sekarang di kalangan anak kecil, remaja dewasa, maupun orang tua sekarang kurang memperhatikan kebudayaan timur yang menjunjung tinggi nilai kesopan santunan dalam sehari – hari, dimana kebudayaan timur sudah tergerus oleh desakan budaya barat. Mereka lebih tertarik kepada kebudayaan Barat yang terkesan Glamor dan kurang sopan santun.


BAB II
PERMASALAHAN

Analisis permasalahan peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari sisi :

1.  Kekuatan (Strength)
a. Kekayaan budaya Indonesia.
b. Adanya Kekayaan nilai budaya bangsa.
c. Adanya suatu Pedoman Etika Kehidupan Berbangsa.
d. Pengamanan dalam kemajuan teknologi semakin baik.

2. Kelemahan (Weakness)
a.   Kurangnya nilai suatu jati diri dan nilai-nilai suatu solidaritas.
b. Minimnya komunikasi budaya, Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antar suku yang akan berdampak polemik dan ketahanan budaya bangsa.
c. Kurangnya kesadaran masyarakat, Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya daerah sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya daerah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya daerah juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan kita mau menjunjung tinggi kebudayaan kita.
d. Kurangnya pembelajaran budaya, Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya daerah. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya daerah dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Peluang (Opportunity)
a. Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya daerah agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya daerah sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh dan dapat menghindari konflik kepentingan terutama SARA.
b. Kemajuan pariwisata, Budaya daerah Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.

4. Tantangan / Hambatan (Threats)
a. Kemajuan Teknologi
b. Masuknya Budaya Asing
c. Perubahan Lingkungan
d. Masih Ada Pembangunan yang Tidak Merata


BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan
    a. Seseorang akan terbentuk kepribadiannya melalui lingkungan disekitar.
    b. Seandainya kebudayaan yang kita terapkan kurang baik maka generasi muda
        yang akan datang akan mengikuti kebudayaan yang kurang baik itu.
    c. Kita dapat menciptakan kebudayaan keselarasan dalam hidup berbangsa dan
        bernegara.

2. Rekomendasi
a. Pendorongan atas perkembangan kebudayaan bangsa yang telah dimiliki
b. Kecintaan atas apa terhadap kebudayaan bangsa kita sendiri.
c. Mengusahakan agar semua orang mampu menerapkan budaya ketimuran  
   yang baik.
d. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, 
        keramah-tamahan dan solidaritas yang tinggi.
     e. Dapat mengembangkan budaya timur dalam kehidupan sehari-hari.
     f. Menjaga kebudaya timur agar tidak salah arah dalam menatap kehidupan.


Referensi

2.      www.wikipedia.org




Sabtu, 05 Maret 2011

Tugas Softskill BAB III

BAB III

KONSEPSI “IBD” DALAM KESUSASTERAAN


A. Pendekatan Kesusateraan

            IBD adalah Basic Humanities yang berasal dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah lainnya adalah dari bahasa Latin Humanus yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus.
            Sastra agar lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara filsafat yang juga menggunakan bahasa, adalah abstraksi. Sifat abstrak inilah yang membuat filsafat kurang berkomunikasi.

B. Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa

            Prosa mempunyai banyak istilah, diantaranya adalah Narrative Fiction. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diartikan menjadi cerita rekaan. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman atau novel atau cerita pendek.

Dalam kesusteraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan baru
·                     Contoh prosa lama :
1.                  Dongeng.
2.                  Hikayat.
3.                  Sejarah.
4.                  Epos.
5.                  Cerita pelipur lara
·                     Contoh Prosa Baru :
1.                  Cerpen.
2.                  Novel.
3.                  Biografi.
4.                  Kisah.
5.                  Otobiografi.

C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi

Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.                  Prosa fiksi memberikan kesenangan
2.                  Prosa fiksi memberikan informasi
3.                  Prosa fiksi memberikan warisan cultural
4.                  Prosa memberikan keseimbangan wawasan.

Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi menjadi dua :
1.                  Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti
apa yang dikehendakinya.
2.                  Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya.

D. Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi

            Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian dan kesenian adalah cabang dari kebudayaan. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.                  Figura bahasa (penjelmaan), metefora (kiasan).
2.                  Kata-kata yang ambiquitas.
3.                  Kata-kata yang berjiwa.
4.                  Kata-kata yang konotatif.

Adapun alas an-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1.                  Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2.                  Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual.
3.                  Puisi dan keinsyafan social.

Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang berupa :
1.                  Penderitaan atas ketidakadilan
2.                  Perjuangan untuk kekuasaan
3.                  Konflik dengan sesamanya
4.                  Pemberontakan kepada hokum Tuhan.

Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan, yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat didalamnya kasih saying, cinta, kemesraan, dan renungan.

            Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan.